Materialisme lahir dari “konsep diri atau identitas diri” seseorang. Konsep diri yang positif terkait
langsung dengan perkembangan dan pengalaman masa kecil. Hal ini telah dijelaskan dengan baik
oleh Bowlby (1983) dalam teori “keterikatan” di mana dia menemukan bahwa anak-anak
memerlukan orang tua yang aman untuk belajar dan tumbuh. Bila kebutuhan dasar ini hilang atau
terganggu, mereka menganggap lingkungan mereka mengancam atau tidak bersahabat. Karena
itu, mereka cenderung tertarik pada keterikatan materialistik daripada membangun kenyamanan
dengan manusia lainnya. Pada akhirnya, hal ini tidak hanya menghancurkan harga diri atau citra
diri mereka tetapi juga menyebabkan keterikatan pada barang-barang materialistik.
SHARE THIS